PERBANDINGAN TERAPI WUDHU DAN AROMATERAPI TERHADAP KUALITAS TIDUR MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER V STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Rizca Fatiyah J Rahman, Aris Setyawan

Abstract

Latar Belakang : Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Jika kebutuhan tidur tidak adekuat maka kualitas tidur seseorang akan menjadi buruk, kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis. Mahasiswa kesehatan yang tinggal diasrama atau biasa disebut dengan mahasiswa santri, kegiatan pengajarannya dihitung 1 kali 24 jam. Hal ini akan menyita waktu tidur mahasiswa santri dan mempengaruhi jam tidur serta menurunnya konsentrasi belajar dan prestasi akademik mahasiswa. Solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas tidur mahasiswa santri di asrama adalah melakukan terapi komplementer yang mudah dilakukan secara mandiri.Terapi tersebut ialah terapi wudhu dan aromaterapi. Kedua terapi tersebut menimbulkan efek rileks pada fisiologis dan psikologis pada mahasiswa, sehingga membantu untuk meningkatkan kualitas tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Perbandingan Terapi Wudhu dan Aroma terapi terhadap kualitas tidur Mahasiswa keperawatan semester V STIKes Surya Global Yogyakarta


Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre- Eksperimen dengan menggunakan rancangan One Group Pretest-Posttest.Jumlah populasi sebanyak 148 mahasiswa semester V angkatan 2018 di STIKes Surya Global Yogyakarta. Sampel diambil dengan teknik random sampling sebanyak 40 responden  terbagi dalam dua kelompok yaitu 20 mahasiswa kelompok terapi wudhu dan 20 mahasiswa kelompok aromaterapi. Analisis data menggunakan uji non parametric Wilcoxon dan mann whitney karena data tidak berdistribusi normal.


Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai pre post yang signifikan pada kelompok eksperimen dengan nilai p value <0,05 (p=0,000) dan tidak terdapat perbedan yang signifikan nilai delta kelompok terapi wudhu dan aromaterapi dengan nilai p value >0,05 (p=0,883).


Kesimpulan : Terapi wudhu dan Aromaterapi sama- sama memiliki efek terhadap kualitas tidur sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara terapi wudhu dan aromaterapi terhadap kualitas tidur Mahasiswa Semester V STIKes Surya Global Yogyakarta


ABSTRACT


Background: Rest and sleep are basic needs needed by everyone. If the need for sleep is inadequate, a person's sleep quality will be poor, poor sleep quality can lead to disturbances in physiological and psychological balance. Health students who live in dormitories or commonly referred to as santri students, have their teaching activities counted once 24 hours. This will take up the sleep time of the students and affect the hours of sleep and decrease the concentration of learning and student academic achievement. The right solution to improve the sleep quality of students in the dormitory is to do complementary therapies that are easy to do independently. These therapies are ablution and aromatherapy therapy. Both therapies have a relaxing physiological and psychological effect on students, thereby helping to improve sleep quality. The purpose of this study was to determine the comparison of ablution therapy and aromatherapy to the quality of sleep of the fifth semester nursing students of STIKes Surya Global Yogyakarta.


Methods: This study used a quantitative research method with a pre-experimental research design using the One Group Pretest-Posttest design. The total population was 148 fifth semester students of class 2018 at STIKes Surya Global Yogyakarta. Samples were taken by random sampling technique as many as 40 respondents divided into two groups, namely 20 students of the ablution therapy group and 20 students of the aromatherapy group. Data analysis used non-parametric Wilcoxon and Mann Whitney tests because the data were not normally distributed.


Results: The results of the analysis showed that there was a significant decrease in the pre post value in the experimental group with p value <0.05 (p = 0.000) and there was no significant difference in the delta value of the ablution therapy and aromatherapy groups with p value> 0, 05 (p = 0.883).


Conclusion: Ablution therapy and aromatherapy both have an effect on sleep quality, so there is no significant difference between ablution therapy and aromatherapy on sleep quality for the fifth semester students of STIKes Surya Global Yogyakarta.


 

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Rizca Fatiyah J Rahman, Aris Setyawan. (2021). PERBANDINGAN TERAPI WUDHU DAN AROMATERAPI TERHADAP KUALITAS TIDUR MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER V STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA. Nursing Science Journal (NSJ), 2(1), 46-54. https://doi.org/10.53510/nsj.v2i1.49

References

DAFTAR PUSTAKA
Dwi Lestari, N. and Rofiqul Minan, M. (2018) ‘Efektivitas Terapi Wudhu Menjelang Tidur terhadap Kualitas Tidur Remaja’, Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 18(2), pp. 49–54. doi: 10.18196/mm.180215.\
El-Bantanie, M. S. (2010) Dasyatnya Terapi Wudhu. Jakarta.
Goel, N., Kim, H. and Lao, R. P. (2005) ‘An olfactory stimulus modifies nighttime sleep in young men and women’, Chronobiology International, 22(5), pp. 889–904. doi: 10.1080/07420520500263276.
Goel, N., Kim, H. and Lao, R. P. (2006) ‘Sleep changes vary by odor perception in young adults’.
Hamzeh, S., Safari-Faramani, R. and Khatony, A. (2020) ‘Effects of Aromatherapy with Lavender and Peppermint Essential Oils on the Sleep Quality of Cancer Patients: A Randomized Controlled Trial’, Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, 2020. doi: 10.1155/2020/7480204.
Kushariyadi and Setyoadi (2011) Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta.
Martini, S., Roshifanni, S. and Marzela, F. (2018) ‘Pola Tidur yang Buruk Meningkatkan Risiko Hipertensi’, Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(3), p. 297. doi: 10.30597/mkmi.v14i3.4181.
Muslikhatul, U. (2017) ‘Kualitas Tidur pada Mahasiswa Pondok Pesantren’, Journal of Chemical Information and Modeling, p. 28.
Nilifda, H., Nadjmir, N. and Hardisman, H. (2016) ‘Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2010 FK Universitas Andalas’, Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1), pp. 243–249. doi: 10.25077/jka.v5i1.477.
Nursalam (2017) Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Oppy, N. P. (2020) ‘Efektivitas wet cupping terhadap kualitas tidur pada pasien hipertensi pada posbindu PTM Wijaya Kusuma’.
Putri, D. M. P. and Amalia, R. N. (2019) Terapi Komplementer Konsep Dan Aplikasi Dalam Keperawatan. Yogyakarta.
Ramadhan, M. R. and Zettira, O. Z. (2017) ‘Aromaterapi Bunga Lavender ( Lavandula angustifolia ) dalam Menurunkan Risiko Insomnia’, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, 6, pp. 60–63.
Sagiran, H. (2018) Gantung Wudhu. Pertama. Edited by H. Jayadi. Jakarta Selatan: Qultum Media.
Sari, D. and Leonard, D. (2018) ‘Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Wisma Cinta Kasih’, Jurnal Endurance, 3(1), p. 121. doi: 10.22216/jen.v3i1.2433.
Setyawan, A. (2018) Holistic care nursing II. Yogyakarta.